Minggu, 17 November 2013

Tugas 4 : Kerangka Karangan



Tugas 4
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04

Topik   :   Dampak Positif dan Negatif Modernisasi bagi Remaja

1.    Dampak Positif Modernisasi :
1.1           Kemajuan teknologi di segala bidang.
1.2           Kemajuan informasi, sehingga terjadi globalisasi.
1.3           Kehidupan menjadi lebih mudah karena semua tersedia.

2.    Dampak negatif modernisasi :
2.1             Terkisisnya budaya dan adat-istiadat bangsa sendiri.
2.2             Meningkatnya individualisme.
2.3             Kesenjangan sosial – ekonomi kian besar karena hanya orang yang mampu saja yang dapat benar-benar  menikmati  modernisasi.

3.    Bagaimana harus bersikap?
3.1             Terima modernisasi yang sesuai dengan jiwa bangsa
3.2             Tanamkan pendidikan moral
3.3             Tanamkan pentingnya kehidupan sosial agar tidak tergeser oleh individualisme

4.    Modernisasi tidak perlu dicegah, namun perlu persiapan mental  untuk menerima dan mengembangkannya.

5.    Modernisasi yang benar-benar berdampak negatif hendaknya   ditolak. 



Senin, 04 November 2013

Tulisan 10 : Ekonomi Amerika


Tulisan 10
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04
Ekonomi Amerika
Ekonomi Amerika merupakan ekonomi negara terbesar di dunia. Ini bisa dilihat dari nominal Gross Domestic Products-nya yang pada tahun 2011 telah mencapai USD 15 Milyar yang diperkirakan merupakan 1/4 dari total GDP dunia. Walaupun Eropa sebenarnya memiliki kekuatan ekonomi yang tidak kalah besar, namun harus disadari juga bahwa Eropa merupakan kesatuan dari beberapa negara. Sedangkan Amerika hanya terdiri dari 1 negara saja. Jadi bila dilihat dari perbandingan tersebut, ekonomi Amerika tetap merupakan ekonomi terbesar di dunia.
Selain memiliki GDP yang tinggi, ekonomi Amerika juga terbukti memiliki nilai daya beli yang tinggi yang nilainya sekitar seperlima dari pendapatan domestik bruto nilai daya beli dunia. Dari nilai output yang dihasilkan oleh Amerika, dimana pada tahun 2011 berhasil membawa Amerika ke dalam peringkat 7 tertinggi di dunia, membuat Amerika menjadi negara paling kaya di dunia. Hal ini didukung dengan predikat Amerika sebagai negara pusat perdagangan terbesar di dunia dimana 3 mitra dagang terbesar Amerika saat ini adalah Kanada, China, dan Meksiko.

Sistem ekonomi Amerika merupakan sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi ini terbukti  telah berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan pendapatan domestik bruto, mengurangi tingkat pengangguran, sampai pada tingginya tingkat pertumbuhan investasi. Ini dapat dilihat dari peringkat 500 perusahaan terbesar di dunia, 133 perusahaan diantaranya berkantor pusat di Amerika sehingga ini semakin mengukuhkan Amerika sebagai negara produsen terbesar di dunia walaupun sebagian besar kegiatan ekonomi diklasifikasikan sebagai jasa.

Dari data yang ada menyebutkan bahwa ekonomi Amerika merupakan ekonomi terbesar di dunia sejak tahun 1890. Walaupun beberapa kali dihantam permasalahan ekonomi yang serius, terbukti Amerika mampu melalui berbagai macam krisis ekonomi yang melanda negeri Paman Sam tersebut. Tingkat pertumbuhan ekonomi Amerika meningkat rata - rata 3,8% hingga tahun 1973. Sampai akhirnya setelah tahun 1973 tingkat pertumbuhan ekonomi berjalan dengan lambat dan stagnan, rata - rata 2,7% sehingga mengakibatkan kenaikan tingkat pendapatan per tahun hanya mencapai 0,3 %. Hal utama mengapa ekonomi Amerika berkembang dengan begitu pesat adalah karena pemerintah Amerika memberi kebebasan kepada perusahaan swasta untuk mengambil keputusan - keputusan penting  yang berhubungan dengan rakyat banyak. Data terakhir menyebutkan bahwa hingga saat ini di Amerika terdapat 29,6 Juta perusahaan kecil, 30% jutawan dunia, 40% orang dengan kekayaan dalam satuan Trilyun dunia, serta 133 perusahaan yang termasuk dalam daftar 500 perusahaan besar di dunia.   

Tanggal Kutip : 30 Oktober 2013
Analisis :
Ekonomi amerika berpengaruh untuk dunia karena amerika merupakan negara yang ekonominya terbesar didunia. Yang menjadi bukti bahwa ekonomi Amerika terbesar di dunia adalah GDPnya 1/4 dari GDP didunia. Bukti lain adalah ekonomi Amerika memiliki nilai daya beli yang tinggi yang nilainya sekitar seperlima dari pendapatan domestik bruto nilai daya beli dunia. Hal ini didukung dengan predikat Amerika sebagai negara pusat perdagangan terbesar di dunia dimana 3 mitra dagang terbesar Amerika saat ini adalah Kanada, China, dan Meksiko. Sistem ekonomi Amerika merupakan sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi ini terbukti  telah berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan pendapatan domestik bruto, mengurangi tingkat pengangguran, sampai pada tingginya tingkat pertumbuhan investasi. Pengaruh ekonomi Amerika sangat besar terhadap dunia, jika Amerika mengalami krisis ekonomi maka seluruh dunia akan mengalami krisis ekonomi juga walaupun ada beberapa negara yang tidak terpengaruh atau tidak mengalami krisis ekonomi.

Tulisan 9 : Apa Itu Badan Penanaman Modal


Tulisan 9
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04

Apa Itu Badan Penanaman Modal
Kegiatan ekonomi suatu negara sangat tergantung dengan investasi atau penanaman modal baik itu oleh pihak asing maupun masyarakat dalam negara itu sendiri. Bila keadaan ekonomi dan politik suatu negara dipandang cukup kondusif, maka hal tersebut bisa menarik minat ara investor untuk menanamkan modalnya pada negara tersebut. Oleh karena itu, negara akan berusaha semaksimal mungkin supaya banyak investor yang berminat untuk menjalankan usahanya pada negara tersebut demi untuk meningkatkan nilai ekonomi serta pendapatan per kapitanya. Supaya kegiatan investasi sesuai dengan undang - undang yang berlaku, maka pemerintah membentuk suatu badan yang dinamakan Badan Penanaman Modal. Jadi sebenarnya, apa itu Badan Penanaman Modal?
Badan Penanaman Modal adalah sebuha badan atau lembaga dibawah pemerintah yang berdiri dibawah Kementrian Perdagangan dan Industri dimana tugas utama dari Badan Penanaman Modal tersebut adalah untuk mengawasi serta mengatur penanaman modal / investasi yang dilakukan di wilayah negara Indonesia. Namun, sejak otonomi daerah diberlakukan, setial daerah juga memiliki Badan Penanaman Modal Daerah yang mengawasi penanaman modal di wilayah mereka masing - masing.

Sebenarnya, selain mengawasi serta mengatur investasi atau penanaman modal, Badan Penanaman Modal juga bertugas untuk meningkatkan iklim investasi sehingga bisa menarik para investor untuk menanamkan modalnya di wilayah / negara tersebut. Oleh karena itu, Badan Penanaman Modal akan banyak berhubungan dengan Departemen Perdagangan serta BPEN (Badan Pengenmabngan Export Nasional) karena salah satu program kerja dari Badan penanaman Modal adalah mempromosikan keunggulan suatu negara / wilayah untuk menarik minat dan kerjasama investasi.

Badan Penanaman Modal mengurusi segala bentuk investasi pada sektor kehutanan, pertanian, perikanan, kebudayaan & pendidikan, serta segala regulasi sektoral potensi ekonomi di Indonesia. Untuk menunjang kinerja dari Badan Penanaman Modal ini, pemerintah telah membentuk suatu sistem perijinan satu atap dimana para investor / pelaku bisnis dimudahkan untuk mendapatkan segala bentuk dan macam jenis perijinan dengan hanya mengurusnya pada satu instansi saja. Dengan diberlakukannya sistem baru tersebut diharapkan bisa meningkatkan iklim investasi seperti yang menjadi tugas utama Badan Penanaman Modal 

Tanggal Kutip : 30 Oktober 2013
Analisis :
Suatu negara berusaha semaksimal mungkin untuk menarik perhatian para investor asing untuk berinvestasi pada negara tersebut untuk meningkatkan perekonomian bahkan pendapatan perkapita negara tersebut. Namun kegiatan investasi tersebut tidak sembarangan dan tidak melanggar hukum yang berlaku. Supaya kegiatan investasi sesuai dengan undang-undang, maka pemerintah membentuk suatu nama yang disebut Badan Penanaman Modal. Badan Penanaman Modal adalah sebuah badan atau lembaga dibawah pemerintah yang berdiri dibawah Kementrian Perdagangan dan Industri dimana tugas utama dari Badan Penanaman Modal tersebut adalah untuk mengawasi serta mengatur penanaman modal / investasi yang dilakukan di wilayah negara Indonesia. Badan Penanaman Modal juga bertugas untuk meningkatkan iklim investasi sehingga bisa menarik para investor untuk menanamkan modalnya di wilayah / negara tersebut. Oleh karena itu, Badan Penanaman Modal akan banyak berhubungan dengan Departemen Perdagangan serta BPEN (Badan Pengembangan Export Nasional) karena salah satu program kerja dari Badan penanaman Modal adalah mempromosikan keunggulan suatu negara / wilayah untuk menarik minat dan kerjasama investasi.

Tulisan 8 : Masalah Ekonomi Indonesia


Tulisan 8
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04
Masalah Ekonomi Indonesia
Indonesia merupakan negara yang kaya. Namun harus diakui bahwa masih banyak sumber daya milik Indonesia yang belum dimanfaatkan secara maksimal atau bahkan malah justru pihak asing yang berhasil mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu masalah ekonomi Indonesia. Berikut ini adalah beberapa masalah ekonomi Indonesia yang lain:
 1. Pengangguran
Ini merupakan masalah klasik yang belum juga terselesaikan secara tuntas. Dari tahun ke tahun jumlah pengangguran di Indoensia semakin bertambah. Upaya pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja belum bisa menyelesaikan masalah ini.

2. Ekonomi Biaya Tinggi
Ini juga merupakan masalah klasik di dunia industri. Ada banyak hal yang menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi. Diantaranya adalah pungutan liar / pungli yang tidak hanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi namun tidak jarang dilakukan secara terbuka

3. Regulasi Ekonomi
Beberapa kali pemerintah mengeluarkan keputusan mengenai regulasi ekonomi yang dianggap tidak tepat bagi kondisi perekonomian Indonesia. Contohnya adalah keputusan pemerintah untuk masuk dalam anggota CAFTA yang sekarang ini mengakibatkan membanjirnya produk China di Indonesia sehingga membuat produk lokal kepayahan di pasar sendiri

4. Kelangkaan Bahan Pokok
Operasi pasar yang sering dilakukan pemerintah disaat harga bahan pokok mulai beranjak naik bisa dipastikan tidak membantu menyelesaikan masalah ini. Kelangkaan bahan pokok memang merupakan masalah yang sangat sering terjadi di wilayah luar jawa karena alasan teknis seperti transportasi. Namun menjelang puasa, lebaran, dan natal bisa dipastikan wilayah jawa juga mengalami masalah yang sama

5. Tingginya Suku Bunga Perbankan
Suku bunga merupakan salah satu indikator sehat / tidaknya kondisi perekonomian Indonesia. Suku bunga yang terlalu tinggi ataupun yang terlalu rendah akan sangat mempengaruhi perekonomian.

6. Tingginya Nilai Inflasi
Nilai inflasi akan sangat berpengaruh bagi kondisi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri nilai inflasi tergolong tinggi sehingga banyak masalah ekonomi susulan yang terjadi karena inflasi ini. Selain itu, inflasi di Indonesia sangat 'sensitif' mudah sekali naik. Misalnya  walaupun hanya dipengaruhi oleh tingginya harga cabai rawit beberapa waktu yang lalu

Tanggal Kutip : 30 Oktober 2013
Analisis :
Indonesia adalah negara berkembang. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan sember daya manusia. Namun kekayaan yang dimiliki Indonesia belum maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia malah justru kekayaan tersebut berhasil dieksploitasikan oleh pihak asing. Sehingga Indonesia tidak terlepas dari masalah perekonomian. Banyak masalah ekonomi di Indonesia, beberapa di antaranya adalah pengangguran, ekonomi biaya tinggi, regulasi ekonomi, kelangkaan bahan pokok, tingginya suku bunga perbankan dan tingginya nilai inflasi. Dari banyaknya masalah tersebut, masalah klasik yang belum tuntas sampai sekarang adalah masalah pengangguran. Banyak masyarakat Indonesia yang pengangguran. Ini disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan, tiap tahun jumlah pengangguran bertambah. Masalah ini tidak akan selesai jika lapangan pekerjaan tidak dibuka dan pemerintah membuka serta memperbanyak lapangan pekerjaan sehingga tidak ada masyarakat Indonesia yang pengangguran.


Tulisan 7 : Pengaruh Globalisasi Pada Perkembangan Ekonomi Indonesia


Tulisan 7
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04

Pengaruh Globalisasi Pada Perkembangan Ekonomi Indonesia
Globalisasi merupakan proses dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan antarnegara dan antarmanusia menjadi semakin tidak berbatas. Sedangkan menurut  Selo Soemardjan, Globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah - kaidah yang sama. Globalisasi terjadi pada bidang informasi, ekonomi, serta budaya. Sudah sejak lama pemerintah Indonesia menggembar - gemborkan tentang globalisasi itu sendiri. Dengan harapan masyarakat dan pelaku industri siap menghadapi segala dampak dari globalisasi terutama pengaruh globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia.

Pasar bebas merupakan salah satu bentuk nyata dari globalisasi ekonomi. Pengaruh dari globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia diantaranya adalah tumbuhnya kreativitas para pelaku ekonomi Indonesia serta semakin mendunia produk - produk buatan Indonesia. Dengan adanya globalisasi, para pelaku ekonomi, memang dituntut untuk semakin kreatif menciptakan produk - produk yang tidak hanya mampu bersaing dengan sesama produk buatan dalam negeri, namun juga harus mampu bersaing dengan produk - produk dari negara lain. Tanpa adanya pengembangan produk, sudah pasti produk mereka tidak akan bisa laku di pasaran. Terlebih sejak CAFTA (China Asia Free Trade Assosiation) diberlakukan, barang - barang dari China mulai membanjiri pasar Indonesia. Tidak hanya bentuk serta tampilan produk yang menarik, namun juga harga yang ditawarkan sangat murah bila dibandingkan dengan produk - produk buatan Indonesia. 

Sebenarnya banyak pihak yang menyayangkan mengapa Indonesia ikut menandatangani CAFTA. Tidak hanya karena dunia industri Indonesia dianggap belum siap menghadapi pengaruh globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia, namun juga karena kondisi internal ekonomi Indonesia yang masih belum stabil. Namun dengan alasan bahwa Indonesia akan menjadi negara yang jauh tertinggal dalam bidang ekonomi bila tidak turut serta dalam perjanjian CAFTA tersebut, maka siap atau tidak, akhirnya Indonesia terlibat dalam pasar bebas Asia.

Bagi beberapa pelaku industri, terutama yang selama ini mengandalkan bahan baku import dari China, malah menjadi pihak yang diuntungkan atas masuknya Indonesia ke dalam pasar bebas Asia. Mereka bisa mendapatkan bahan baku dengan harga yang jauh lebih murah karena dilakukannya perjanjian penghapusan tarif import sehingga bisa menekan banyak biaya yang harus mereka keluarkan. Dengan mendapatkan bahan baku yang murah, maka secara otomatis kegiatan industri bisa semakin berkembang. Itu merupakan contoh positif dari pengaruh globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia. 

Tanggal Kutip : 30 Oktober 2013
Analisis :
Globalisasi merupakan proses dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan antarnegara dan antarmanusia menjadi semakin tidak berbatas. Globalisasi terjadi pada bidang ekonomi, budaya serta informasi. Salah satu bentuk nyata dari globalisasi ekonomi adalah pasar bebas. Pengaruh dari globalisasi pada perkembangan ekonomi Indonesia diantaranya adalah tumbuhnya kreativitas para pelaku ekonomi Indonesia serta semakin mendunia produk - produk buatan Indonesia. Dengan adanya globalisasi, para pelaku ekonomi, memang dituntut untuk semakin kreatif menciptakan produk - produk yang tidak hanya mampu bersaing dengan sesama produk buatan dalam negeri, namun juga harus mampu bersaing dengan produk - produk dari negara lain. Banyak hal positif pengaruh dari globalisasi terhadap perekonomian indonesia. Dengan masuknya Indonesia kedalam pasar bebas Asia banyak menguntungkan para pelaku industri karena mereka dapat mendapatkan bahan mentah yang murah karena telah dilakukan perjanjian penghapusan impor sehingga menekan biaya yang mereka keluarkan untuk mendapatkan bahan mentah. Dengan adanya pengaruh globalisasi terhadap perekonomian Indonesia dapat meningkatkan perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat terwujud.


Tulisan 6 : KPR Syariah Lebih Bagus Daripada KPR KKonvensional


Tulisan 6
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04

KPR Syariah Lebih Bagus Daripada KPR Konvensional
Dengan banyaknya bank yang menawarkan fasilitas KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) maka setiap orang perlu cermat dalam memutuskan produk KPR apa yang akan ia pilih untuk membiayai pembelian rumahnya. Pilihan produk KPR ini dibedakan menjadi dua yaitu model konvensional dan syariah yang sedang booming saat ini.
Pada prinsipnya semua jenis KPR itu sama saja. Sebab bank akan membeli terlebih dahulu rumah yang nasabah pilih kemudian nasabah akan membeli kembali rumah tersebut melalui bank dengan cara mencicil. Saran terbaik saat ini adalah menggunakan jasa KPR syariah yang disediakan oleh perbankan syariah. Mengapa?
KPR syariah memilih beberapa keungguhlan sehingga layak untuk dipilih nasabah. Keunggulan pertama yaitu dalam penerapannya KPR syariah menggunakan angsuran fixedatau margin fixedMargin fixed ini dimaksudkan nasabah mencicil angsuran setiap kalianya dalam jumlah tetap tanpa ada perubahan suatu waktu sampai jangka waktu cicilan.
Memang, dalam kredit pembiayaan rumah sering terjadi harga angsuran naik setelah mengangsur di tahun kedua dengan alasan suku bunga atau faktor lain. Namun hal ini tidak berlaku pada KPR syariah.
KPR syariah juga memiliki keunggulan menjamin kehalalan pembiayaan kepemilikan rumah. Sebab dalam setiap transaksi berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional. Diharapkan pembiayaan ini menjadi berkah bagi pihak bank dan nasabah tentunya.
Selain itu tidak ada compound interest yaitu bunga berganda saat perhitungan besar angsuran. Pihak bank dan nasabah akan membicarakan hal ini sebelumnya yang dihitung berdasarkan inflasi. Sehingga bisa dipastikan bahwa KPR syariah tidak membuat prasangka buruk kedua pihak baik itu bank ataupun nasabah.
Tanggal Kutip : 30 Oktober 2013
Analisis :
Pada prinsipnya semua jenis KPR itu sama saja. Sebab bank akan membeli terlebih dahulu rumah yang nasabah pilih kemudian nasabah akan membeli kembali rumah tersebut melalui bank dengan cara mencicil. Namun KPR yang disarankan adalah KPR syariah karena memiliki keunggulan menggunakan angsuran fixed atau margin fixedMargin fixed ini dimaksudkan nasabah mencicil angsuran setiap kalianya dalam jumlah tetap tanpa ada perubahan suatu waktu sampai jangka waktu cicilan. KPR syariah juga memiliki keunggulan menjamin kehalalan pembiayaan kepemilikan rumah sebab dalam setiap transaksi berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional. Pada dasarnya dalam kredit pembiayaan rumah sering terjadi harga angsuran naik setelah mengangsur di tahun kedua dengan alasan suku bunga naik atau faktor lain. Namun hal ini tidak berlaku bagi KPR syariah sehingga KPR syariah lebih bagus dari KPR konvensional dan disarankan kepada masyarakat untuk mengambil KPR syariah. 


Tulisan 5 : Pengaruh Saham Terhadap Ekonomi Riil


Tulisan 5
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04

Pengaruh Saham Terhadap Ekonomi Riil
Secara sederhana, ekonomi riil bisa diartikan sebagai bagian dari aktivitas ekonomi yang berhubungan dengan barang, jasa, dan serta sumber daya yang lainnya. Ekonomi riil akan menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menghasilkan/memproduksi barang dan jasa sehingga bisa memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal yang paling berkaitan erat dengan ekonomi riil ini diantaranya adalah bidang industri. Sebagai pelaku utama ekonomi riil, bidang industri memegang peranan yang penting atas suplai barang dan jasa di masyarakat. Beberapa pelaku industri skala besar biasanya telah terdaftar (listing) di pasar modal yang berarti perusahaan tersebut telah menerbitkan saham sebagai bukti kepemilikan atas perusahaan tersebut. Kalau begitu, bagaimana pengaruh saham terhadap ekonomi riil?

Banyak pakar yang mengatakan bahwa kondisi harga serta penjualan saham di pasar modal sama sekali tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi dari perusahaan itu sendiri. Karena harga saham akan sangat sensitif terhadap isu - isu krusial yang berhubungan dengan perusahaan. Sebagai contoh, berita pemilik perusahaan meninggal dunia saja bisa langsung memperngaruhi harga saham, padahal kondisi perusahaan baik - baik saja. Dari contoh tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa saham memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap ekonomi riil.

Bila kita berbicara tentang ekonomi riil, maka secara tidak langsung kita berbicara tentang pasar nyata. Karena barang dan jasa yang dihasilkan sebagai bagian dari kegiatan ekonom riil diperjualbelikan di pasar nyata. Sedangkan saham sebagai bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan diperjualbelikan di pasar abstrak atau pasar tidak nyata. Pada negara maju yang masyarakatnya telah "pasar modal minded" dimana kebanyakan dari mereka memilih untuk menginvestasikan uangnya pada saham serta surat berharga lainnya, maka pengaruh saham terhadap ekonomi rill bisa dirasakan dengan jelas. 

Di Indonesia sendiri, jumlah masyarakat yang menginvestasikan uangnya pada saham dan surat berharga masih sangat sedikit. Oleh karena itu, pengaruh saham terhadap ekonomi riil tidak begitu dirasakan. Namun sebaliknya, kondisi ekonomi riil lah yang mempengaruhi kondisi pasar saham. Masyarakat yang lebih banyak berhubungan dengan pasar nyata akan lebih memperhatikan pengaruh nilai tukar dolar, harga minyak dunia, dan hal - hal lain yang berdampak langsung terhadap kondisi pasar nyata dibanding dengan memperhatikan fluktuasi harga saham yang memang tidak memiliki banyak pengaruh terhadap ekonomi riil.  

Tanggal Kutip : 30 Oktober 2013
Analisis :
Ekonomi riil bisa diartikan sebagai bagian dari aktivitas ekonomi yang berhubungan dengan barang, jasa, dan serta sumber daya yang lainnya. Hal yang paling berkaitan erat dengan ekonomi riil ini diantaranya adalah bidang industri. Banyak pakar yang mengatakan bahwa kondisi harga serta penjualan saham di pasar modal sama sekali tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi dari perusahaan itu sendiri. Karena harga saham akan sangat sensitif terhadap isu - isu krusial yang berhubungan dengan perusahaan. Pada negara maju yang masyarakatnya telah "pasar modal minded" dimana kebanyakan dari mereka memilih untuk menginvestasikan uangnya pada saham serta surat berharga lainnya, maka pengaruh saham terhadap ekonomi rill bisa dirasakan dengan jelas. Di Indonesia, jumlah masyarakat yang menginvestasikan uangnya pada saham dan surat berharga masih sangat sedikit. Oleh karena itu, pengaruh saham terhadap ekonomi riil tidak begitu dirasakan. Namun sebaliknya, kondisi ekonomi riil lah yang mempengaruhi kondisi pasar saham.



Tulisan 4 : Solusi Dalam Permasalahan Perekonomian Indonesia


Tulisan 4
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04



Selama tiga tahun dari 2005, 2006, dan 2007 perekonomian Indonesia tumbuh cukup signifikan (rata-rata di atas 6%), menjadikan Indonesia saat ini secara ekonomi cukup dipertimbangkan oleh perekonomian dunia. Hal ini dapat dilihat dengan diundangnya Indonesia ke pertemuan kelompok 8-plus (G8plus) di Kyoto Jepang pada bulan Juli 2008 bersama beberapa negara yang disebut BRIICS (Brasil, Rusia, India, Indonesia dan South Africa). Pada tahun 2008 pendapatan per kapita Indonesia sudah meliwati US$ 2.000, bahkan pada tahun 2009, GDP Indonesia ditetapkan di atas angka 5.000 triliun Rupiah atau setara dengan US$ 555 milyar. Angka-angka ini cukup mendukung estimasi bahwa pada tahun 2015 Indonesia sudah menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia dengan GDP di atas US$ 1 triliun. Namun masih banyak hambatan yang dihadapi oleh perekonomian Indonesia untuk menuju kesana, misalnya; kondisi infrastruktur perekonomian (seperti jalan, jembatan, pelabuhan dan listrik), tingginya angka pengangguran (kisaran 9%), tingginya inflasi yang disebabkan oleh meningkatnya harga energi dunia (sudah menyentuh 11,,%), belum optimalnya kedatangan FDI ke Indonesia, belum optimalnya peranan APBN sebagai stimulus ekonomi (belum ekspansif).

Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia.
            Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia yang masih muncul saat ini dijadikan fokus program ekonomi 2008-2009 yang tertuang dalam Inpres Nomor 5 tahun 2008 yang memuat berbagai kebijakan ekonomi yang menjadi target pemerintah.

1. Iklim investasi.
             Realisasi investasi yang telah dikeluarkan oleh BKPM berdasarkan Izin Usaha Tetap PMDN pada periode 1 Januari s/d 31 Desember 2007 sebanyak 159 proyek dengan nilai realisasi investasi sebesar Rp. 34.878,7 miliar (34,88 triliun Rupiah). Sedangkan realisasi Investasi yang telah dikeluarkan oleh BKPM berdasarkan Izin Usaha Tetap PMA (FDI) pada periode 1 Januari s/d 31 Desember 2007 sebanyak 983 proyek dengan nilai realisasi investasi sebesar US$. 10.349,6 juta (US$ 10,34 milyar). Dibandingkan dengan FDI global yang selama 2007 mencapai rekor sebesar US$ 1.500 milyar dan FDI yang masuk ke Amerika Serikat sebesar US$ 193 miliar, nilai FDI yang masuk ke Indonesia masih sangat rendah yaitu 0,66% terhadap FDI dunia dan 5,18% terhadap FDI ke Amerika Serikat. Walau demikian, masuknya FDI ke Indonesia pada tahun 2007 ini jauh lebih baik dibandingkan dengan masa puncak pra krisis yaitu tahun 1996-1997 yang hanya mencapai US$ 2,98 miliar (1996) dan US$ 4,67 miliar (1997).
Menurut hemat penulis realisasi FDI ke Indonesia akan dapat lebih meningkat kalau dua faktor kunci untuk masuknya FDI dibenahi yaitu kondisi infrastruktur, dan masalah birokrasi yang bertele-tele.

2. Kebijakan ekonomi makro dan keuangan
             Dari sisi fiskal, pemerintah menerapkan APBN yang cukup baik yaitu dengan sedikit ekspansif walau masih sangat berhati-hati. Hal ini terlihat dari defisit RAPBN tahun 2009 sebesar Rp 99,6 triliun atau 1,9 persen dari PDB (Kompas 15 Agustus 2008), walau defisit APBN masih dapat ditolerir sampai angka 3% (berdasarkan golden rule) . Pada tahun 2009 anggaran yang digunakan untuk belanja modal tercatat sebesar Rp 90,7 triliun lebih besar dari belanja barang sebesar Rp 76,4 triliun (Kompas 15 Agustus 2008). Total belanja pemerintah pada tahun 2009 meningkat menjadi sebesar Rp1.022,6 triliun yang diharapkan lebih berperan dalam menstimulus ekonomi untuk mencapai target pertumbuhan di atas 6,5%. Pemerintah juga pada tahun 2009 berencana untuk memberikan empat macam insentif fiskal yaitu (i) Pembebasan atau pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) Badan dalam jumlah dan waktu tertentu kepada investor yang merupakan industri pionir. (ii) Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), khususnya untuk bidang usaha tertentu pada wilayah atau kawasan tertentu. (iii) Pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas impor barang modal atau mesin serta peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri selama jangka waktu tertentu. (iv) Pemerintah mengubah perlakuan PPN atas sebagian barang kena pajak yang bersifat strategis dari yang semula ”dibebaskan” menjadi tidak dipungut atau ditanggung pemerintah.
Dari sisi moneter, Bank Indonesia dengan instrument BI-rate cukup berhasil untuk mengendalikan inflasi, khususnya core inflation sejak BI rate diterapkan pada tahun 2005. Namun inflasi yang disebabkan oleh adanya kenaikan harga energi dan terganggunya masalah distribusi terutama akibat naiknya harga gas, premium, solar, dan makanan (volatile food) membuat tahun 2008 ini tingkat inflasi cukup tinggi yaitu untuk Januari-Agustus 2008 tercatat 9,4 persen, dan inflasi Agustus 2007-Agustus 2008 mencapai 11,85 persen.
Menghadap hal ini BI melakukan antisipasi dengan menaikan BI rate pada bulan-bulan terakhir sampai September 2008, dan saat ini BI rate sudah mencapai 9,25%. Tingginya BI rate ini memang diharapkan dapat menekan angka inflasi namun disisi lain akan berpengaruh terhadap sektor riil karena kenaikan BI rate berakibat terhadap peningkatan tingkat bunga pinjaman di bank-bank komersial.

3. Ketahanan energi.
             Sebagaimana kita ketahui bahwa harga energi dunia terus berfluktuasi dan sangat sulit untuk diprediksi. Pada tahun 2008 harga minyak dunia bahkan sudah mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 147 per barel pada 11 Juni lalu. Walau saat ini menurun pada kisaran US$ 106, bahkan hari ini tanggal 10 September 2008 harga minyak telah turun dibawah US$ 100 (detik.com). Hal ini sangat berbahaya bagi ketahanan energi nasional karena kita tahu bahwa ,sebagai input, naiknya harga energi akan berdampak terhadap kenaikan biaya produksi dan harga jual. Disamping kenaikan biaya produksi dan harga jual akan mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar internasional apalagi pada saat ini sedang terjadi penurunnya daya beli masyarakat internasional akibat inflasi yang meningkat hampir disemua negara tujuan utama ekspor Indonesia yaitu Amerika Serikat, Negara Eropa (EU), dan Asia Timur (Jepang, Korea Selatan dan China). Dalam rangka ketahanan energi ini, pemerintah melakukan diversifikasi energi dengan misalnya memproduksi bio-fuel yang merupakan pencampuran produk fosil dengan nabati (minyak kelapa sawit). Namun muncul kendala program ini karena saat ini harga komoditi yang menggunakan bahan baku kelapa sawit mengalami kenaikan yang luar biasa yaitu Crude Palm Oil (CPO). Akibatnya, produsen kelapa sawit menjadi gamang dalam menggunakan kelapa sawit apakah untuk digunakan sebagai bio energy atau untuk menghasilkan CPO yang ditujukan untuk ekspor. Beberapa pengamat mengatakan sebaiknya Indonesia lebih mengembangkan energy geothermal (panas bumi) yang cadangannya sangat berlimpah di Indonesia (terbesar di dunia) karena biaya investasi yang mahal untuk investasi energi pada geothermal ini akan di offset oleh turunnya subsidi pemerintah untuk bahan bakar minyak karena adanya peralihan penggunaan energi dari minyak ke geothermal.

4. Kebijakan sumber daya alam, lingkungan dan pertanian
              Indonesia beruntung memiliki sumber daya alam yang melimpah baik bahan tambang, hutan, pertanian, hasil laut, dan cahaya matahari yang sepanjang tahun. Untuk itu, sumber daya alam yang ada harus dikelola dengan baik bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan ekonomi rakyat (welfare). Sejauh ini Indonesia telah memanfaatkan banyak bahan tambang bagi pertumbuhan ekonomi seperti minyak bumi, batubara, gas, bijih besi, emas, nikel, timah dan lain sebagainya. Namun pemanfaatan sumber daya alam ini membawa dampak negatif (negative externalities) terhadap lingkungan berupa penggundulan hutan penghancuran bukit-bukit yang tentunya berdampak sangat negatif terhadap kondisi lingkungan. Disisi pertanian, walau banyak kemajuan yang dicatat Indonesia masih mengimpor beras, dan produk pertanian lain seperti kedele, dan hasil perkebunan (gula). Ditargetkan pada tahun 2009, Indonesia sudah dapat berswasembada beras dan gula.

5. Pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
              Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini merupakan sektor ekonomi yang cukup tangguh terutama pada saat krisis ekonomi 1998 dimana banyak pelaku ekonomi besar bertumbangan. Beberapa program yang akan diterapkan oleh pemerintah menyangkut pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini adalah peningkatan akses UMKM pada sumber pembiayaan dengan (i) Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan akses UMKM pada sumber pembiayaan. (ii) Memperkuat sistem penjaminan kredit bagi UMKM. (iii) Mengoptimalkan pe-manfaatan dana non perbankan untuk pemberdayaan UMKM. Disamping itu akan dilakukan juga pengembangan kewirausahaan dan sumber daya manusia (SDM) dengan (i) Meningkatkan mobilitas dan kualitas SDM. (ii) Mendorong tumbuhnya kewira-usahaan yang berbasis teknologi. Hal lainnya adalah peningkatan peluang pasar produk UMKM dengan (i) Mendorong berkembangnya institusi promosi dan kreasi produk UMKM. (ii) Mendorong berkembangnya pasar tradisional dan tata hubungan dagang antar pelaku pasar yang berbasis kemitraan. (iii) Mengembangkan sistem informasi angkutan kapal untuk UMKM. (iv) Mengembangkan sinergitas pasar. Terakhir adalah reformasi regulasi dengan (i) Menyediakan insentif perpajakan untuk UMKM. (ii) Menyusun kebijakan di bidang UMKM.
6. Pelaksanaan komitmen masyarakat ekonomi ASEAN.
              Sebagai anggota penting ASEAN Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan program yang telah ditetapkan oleh organisasi yaitu pelaksanaan komitmen Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community - AEC). Beberapa langkah ke depan adalah (i) Komitmen AEC untuk Arus Barang Secara Bebas (ii) Komitmen AEC untuk Arus Jasa
Secara Bebas (iii) Komitmen AEC untuk Arus Penanaman modal Secara Bebas (iv) Komitmen AEC untuk Arus Modal Secara Bebas (v) Komitmen AEC untuk Arus Tenaga
Kerja Terampil Secara Bebas (vi) Komitmen AEC untuk Perdagangan Makanan, Pertanian, dan Kehutanan (vii) Komitmen AEC untuk Menuju Kawasan Ekonomi Yang Kompetitif (viii) Sosialisasi Pelaksanaan Komitmen Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

7. Infrastruktur.
             Sebagaimana disinggung di depan, kondisi infrastruktur ekonomi Indonesia berada pada titik yang nadir. Kalau pada masa orde baru, kondisi infrastruktur Indonesia mengalami titik puncak, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi infrastruktur yang ada sudah tidak lagi memadai. Belum lagi kondisi infrastruktur yang kualitasnya menurun seiring berjalannya waktu. Banyaknya jalan dan jembatan yang rusak ini tidak terlepas dari masa-masa sulit APBN kita yang sampai tahun 2004 lebih dikonsentrasikan kepada pembayaran hutang dan belanja barang dan gaji pegawai. Di tahun 2009, perlu ditingkatkannya belanja pemerintah untuk keperluan infrastruktur ini disamping menerapkan KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta) untuk membangun jalan, jembatan, pelabuhan, perlistrikan, telekomunikasi dan lain-lain.

8. Ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
            Masalah pengangguran di Indonesia masih menjadi masalah ekonomi utama yang sampai saat ini belum bisa diatasi. Sampai tahun 2008, tingkat pengangguran terbuka masih berada pada kisaran 9% dari jumlah angkatan kerja atau berada pada kisaran 9 juta orang. Sebagaimana kita ketahui, bahwa terjadi perubahan patern perekonomian paska krisis dari usaha yang padat karya ke usaha yang lebih padat modal. Akibatnya pertumbuhan tenaga kerja yang ada sejak tahun 1998 s/d 2004 terakumulasi dalam meningkatnya angka pengangguran. Dilain sisi, pertumbuhan tingkat tenaga kerja ini tidak diikuti dengan pertumbuhan usaha (investasi) yang dapat menyerap keberadaannya. Akibatnya terjadi peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia yang pada puncaknya di tahun 2004 mencapai tingkat 10% atau sekitar 11 juta orang. Untuk menangani masalah pengangguran ini pemerintah perlu memberikan fasilitas baik fiskal, perkreditan, maupun partnership untuk menciptakan usaha yang bersifat padat karya dalam rangka menyerap kelebihan tenaga kerja yang ada.
Menyangkut masalah ketransmigrasian ada yang berubah pada penanganannya dibandingkan dengan masa orde baru. Kala itu program transmigrasi berjalan dengan sangat gencar dengan hasil yang bervariasi. Di satu daerah program transmigrasi berjalan baik tapi di daerah lain mengalami kegagalan, namun secara keseluruhan program transmigrasi berjalan lumayan. Paska krisis, program transmigrasi kelihatannya mati suri atau sudah hampir tidak lagi terdengar gaungnya. Apalagi sejak berlakunya otonomi daerah dimana kewenangan mengatur daerah diserahkan kepada pemerintah daerah, termasuk mengatur datangnya penduduk dari luar daerah. Saat ini tentunya perlu ada koordinasi antara pusat dengan daerah menyangkut masalah transmigrasi ini.(zeki)
Tanggal Kutip : 30 Oktober 2013
Analisis :
Pada tahun 2008 pendapatan per kapita Indonesia sudah meliwati US$ 2.000, bahkan pada tahun 2009, GDP Indonesia ditetapkan di atas angka 5.000 triliun Rupiah atau setara dengan US$ 555 milyar. Angka-angka ini cukup mendukung estimasi bahwa pada tahun 2015 Indonesia sudah menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia dengan GDP di atas US$ 1 triliun. Dari angka-angka diatas perekonomian Indonesia dapt dikatakan mengalami pertumbuhan sehingga dapat dipertimbangkan oleh perekonomian duania. Namun perokonomian Indonesia mempunyai masalah atau hambatan-hambatan yaitu iklim investasi yang masih kurang dimana investasi di Indonesia banyak didominasi Investor asing.  Masalah lain adalah kebijakan makro dan keuangan, ketahanan energi, kebijkan sumber daya alam lingkungan dan pertanian, pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah, pelaksanaan komitmen masyarakat ekonomi ASEAN, infrastruktur yang belum terorganisir dengan baik dan masalah yang terakhir adalah ketenagakerjaan dan ketragmigrasian. Lapangan kerja di Indonesia masih sedikit sehingga masih banyak penganggarun. Solusi yang tepat untuk masalah perekonomian Indonesia adalah membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya sehingga kehidupan masyarakat dapat sejahtera dan pendapatan perkapita dapat meningkat.