Senin, 30 Desember 2013

Tulisan 20 : Pemerintah Diminta Hati-hati Buka Sektor Usaha Untuk Asing


Tulisan 20
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04

Pemerintah Diminta Hati-hati Buka Sektor Usaha Untuk Asing

Merdeka.com - Pengamat ekonomi Hendri Saparini mengingatkan pemerintah agar hati-hati dalam membuka sektor usaha strategis untuk investor asing. Pembukaan tersebut belum tentu berbanding lurus dengan peningkatan lapangan kerja.

Menurutnya, ada sejumlah sektor usaha yang dijalankan investor asing di kemudian hari merugikan kepentingan nasional. Sayangnya, kebijakan yang merugikan itu sulit sekali dibatalkan.

"Beberapa yang merugikan karena membuka kepemilikan asing sampai 95 persen gagal kami batalkan. Pemerintah harus hati-hati kalau terlanjur, tidak akan mungkin menarik kembali," ujar Hendri di Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Kamis (14/11).

Hendri menilai pemerintah terlalu berlebihan jika semakin banyak investor asing yang masuk bisa menambah lapangan kerja di Indonesia. Soalnya, seringkali investasi yang mengalir ke Indonesia tidak bersifat padat karya.

Dia mencatat, lapangan pekerjaan yang tercipta pada 2011 dan 2012 hanyalah sebesar 212 ribu dan 169 ribu. Padahal, pemerintah menargetkan setiap ekonomi tumbuh satu persen tercipta 500 ribu pekerjaan baru.

"Ada yang salah dari pola investasi. Satu karena investasi yang masuk kebanyakan di sektor padat modal, kedua kita menghadapi lay off akibat tidak kondusifnya hubungan industrial," katanya.

Sumber              :
Tanggal Kutip   : 24 November 2013
Analisis             :
Modal asing memang dibutuhkan oleh Indonesia untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Namun, investor asing tidak semuanya pikirannya berbanding lurus dengan pikiran masyarakat Indonesia yaitu dalam hal peningkatan lapangan pekerjaan. Menurut Hendri Saparini sebagai pengamat ekonomi mengatakan bahwa ada sejumlah sektor usaha yang dijalankan investor asing di kemudian hari merugikan kepentingan nasional. Sayangnya, kebijakan yang merugikan itu sulit sekali dibatalkan. Karena pemerintah terlalu berlebihan jika semakin banyak investor asing yang masuk bisa menambah lapangan kerja di Indonesia. Soalnya, seringkali investasi yang mengalir ke Indonesia tidak bersifat padat karya. Jadi pemerintah harus berhati-hati membuka sektor usaha bagi investor hari agar kedepan tidak terjadi penyesalan dan tidak memperburuk perekonomian Indonesia.


Tulisan 19 : Pelaku Kegiatan Ekonomi


Tulisan 19
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04

Pelaku Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi merupakan sagala bentuk aktivitas manusia yang berakitan dengan ekonomi. Secara garis besar, kegiatan ekonomi terbagi menjadi tiga, ada produksi, distribusi dan konsumsi. Akan kita bahas satu-satu :

Produksi
Produksi merupakan aktivitas manusia dalam menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Pelakunya disebut produsen. Pada hakikatnya, menghasilkan suatu barang adalah suatu proses penambahan nilai guna barang tersebut. Maksud dari nilai guna dalam hal ini adalah kemampuan suatu barang dalam memuaskan kebutuhan konsumen. Bisa kita ambil contoh, suatu kapur memiliki nilai guna yang sedikit. Jika sudah diolah olah menjadi suatu produk semen, maka akan memiliki nilai guna yang lebih besar, dan tentunya harganya akan lebih mahal.

Pola tingkah laku seorang produsen, dipengaruhi oleh sistem ekonomi yang berlaku dimana dia barada. Jika dia berada di suatu negara yang menggunakan sistem ekonomi liberal, maka dia bebas menggunakan segala macam bahan baku yang ada, tapi jika berada dalam suatu negara yang menggunakan sistem ekonomi komando, justru yang terjadi sebaliknya. Penggunaan bahan baku dan inovasi sangat dibatasi.

Dilihat dari segi barang yang diproduksinya, Produksi bisa tergolong manjadi produksi barang modal dan produksi barang konsumsi. Sedangkan dari segi teknologi yang digunakan, produksi bisa terbagi menjadi produksi padat modal, dan produksi padat karya. Produksi padat modal merupakan suatu produksi yang menggunakan tenaga mesin yang dominan, biasanya merupakan industri yang memiliki modal besar, sedangkan produksi padat karya merupakan suatu produksi yang pengolahannya didominasi oleh tenaga manusia.

Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menghubungkan siklus produksi dan konsumsi. Menyalurkan barang dari produsen dan konsumen. Pelakunya disebut distributor. Dalam suatu industri, distribusi biasanya beruapa perantara yag teridiri dari dealer, agen, dan pengecer.
Degan diberlakukannya distribusi yang tepat, tentunya bisa menghemat biaya si produsen dan juga menghemat biaya pengeluaran yang harus dikeluarkan konsumen. Oleh karena itu distribusi merupakan komponen yang sangat penting demi terlaksanannya perekonomian yang stabil dan baik. Pemerintah harus menjalankan perannya sebagai fasilitator infrastruktur negara. Dengan adanya infrastruktur yang baik, tentunya biaya distribusi barang dalam negara tersebut bisa berjalan dengan lebih baik. Contohnya, jika infrastruktur jalan raya sangat memprihatinkan, seperti rusak, berlubang, dsb. Tentunya sang produsen harus mengambil jalan lain dan otomatis ini akan menambah biaya-biaya. Jika Pemerintah mampu menyediakan infrastruktur jalan yang baik, maka distribusinya bisa lebih cepat dan hemat.

Konsumsi
kegiatan ekonomi yang terakhir kita bahas dalam ulasan artikel ini adalah konsumsi. Konsumsi merupakan suatu tindakan konsumen dalam mengurangi nilai guna suatu barang demi mencapai kepuasan konsumen. Nilai guna suatu barang akan terus berkurang seiring bertambahnya kepuasan seseorangan akan tindakan konsumsinya.

Dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa, seorang konsumen harus mampu bersifat rasional, dia harus tahu mana barang yang lebih penting untuk dikonsimsi dari pada barang yang lain. Nah, di sinilah konsumen berhadapan dengan masalah inti ekonomi, yaitu “Pilihan”.

Tindakan konsumsi juga akan memiliki tingkat kepuasan maksimal akan suatu barang, jika sudah maksimal tapi terus bertambah justru marginal pertambahan kepuasannya lebih sedikit. Contoh ; jika kita berbuka puasa, kita makan satu piring nasi, ternyata kita masih lapar lalu kita nambah lagi satu piring nasi. Setelah makan 2 piring nasi akhirnya kita kenyang. Nah, jika kita memaksa nambah satu piring lagi, tentunya ini merupakan tindakan non rasional dalam ilmu ekonomi. Justru ini akan berdampak negatif.

Banyak faktor yang mempengaruhi tindakan konsumsi yang dilakukan, mulai dari selera masyarakat pendapatn, adanya barang substitusi, dll. Jika daya konsumsi seseorang tinggi, biasanya daya belinya juga tinggi. Dan ini akan sangat baik untuk perekonomian suatu negara.

Dari ketiga kegiatan ekonomi diatas, pada hakikatnya semuanya saling berhubungan. Seorang produsen sebenarnya juga seorang konsumen. Dia mengkonsumsi suatu barang lalu mengubahnya menjadi barang yang lebih berguna. Seorang konsumen tidak bisa selamanya menjadi konsumen. Dia juga harus kerja dan menjadi produsen barang atau jasa. Dan seperti yang sudah saya bilang, dua komponen tersebut dihubungkan dengan “distribusi”

Tanggal Kutip   : 24 November 2013
Analisis             :
Kegiatan ekonomi merupakan  segala bentuk aktivitas manusia yang berkaitan dengan ekonomi yang secara garis besar berkaitan dengan produksi, distribusi dan konsumsi. Produksi adalah aktivitas manusia dalam menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Pelakunya disebut produsen. Pola tingkah laku seorang produsen dipengaruhi oleh sistem ekonomi yang berlaku dimana dia berada. Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menghubungkan siklus produksi dan konsumsi. Distributor menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Dalam suatu industri, distribusi biasanya berupa perantara yang terdiri dari dealer, agen dan pengecer. Konsumsi adalah suatu tindakan konsumen dalam mengurangi nilai guna suatu barang demi mencapai kepuasan konsumen. Dari ketiga kegiatan ekonomi diatas saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan karena satu sama lain saling membutuhkan.

Tulisan 18 : Pedagang Bakso: Sulit Cari Sapi Jika Impor Australia Dihentikan


Tulisan 18
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04

Pedagang Bakso: Sulit Cari Sapi Jika Impor Australia Dihentikan

Merdeka.com - Memanasnya hubungan bilateral Indonesia dan Australia karena skandal penyadapan diakui berdampak pada kerjasama ekonomi kedua negara. Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perdagangan Gita Wirjawan akan mengkaji ulang kerjasama impor sapi dari negeri kanguru tersebut. Bahkan Gita sudah melirik sapi dari negara lain seperti Brasil dan India.

Ketua Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso Indonesia (Apmiso) Trisetyo Budiman mengatakan jika pemerintah memutus kerjasama impor sapi Australia, maka tidak mudah mencari sapi dari negara lain. Sapi negara lain seperti India, Brasil tidak akan sama dengan sapi yang berasal dari Australia.

"Harus mengerti seluk beluknya karena kalau tidak mengerti seluk beluknya itu tidak mudah. Seluk beluk dari hulu sampai hilir harus dimengerti kalau kita mau ambil dari negara baru. Kalau Australia sudah lama dan kita sudah tahu bagaimana packaging, cold storage nya. kita sudah paham semua. harus betul betul cepat dikuasai dulu," ucap Trisetyo ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Sabtu (23/11).

Bahkan menurut Trisetyo pemerintah juga akan kesulitan jika harus mengambil sapi dari Brasil. Pemerintah harus memikirkan pengangkutan dan berapa lama sapi tersebut di dalam perjalanan. Pemerintah diminta benar-benar memahami fakta ini terlebih dahulu.
"Kapal dari Brasil itu engga gampang semua. Intinya kalau mau ambil daging subtitusi jangan bertabrakan dengan regulasi," katanya.

Regulasi impor sapi di Indonesia saat ini adalah Undang Undang No 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dari beleid ini baru sapi Australia yang lolos penyakit mulut dan kuku dan boleh masuk ke Indonesia.

"Kita mesti cari masalahnya, kalau NTB bisa suplai Jabodetabek harga sekarang bisa lebih murah, tapi kan tidak. Yang penting jangan menabrak regulasi. Kalau buat kita intinya bagaimana harga daging sapi jadi Rp 70.000 per kilogram. kalau mau impor mau negara mana saja asal tidak bertabrakan dengan aturan pemerintah," tegasnya.

Menurut Trisetyo, konsumen daging segar terbanyak di Indonesia saat ini adalah tukang bakso. Pemerintah diminta untuk memikirkan nasib tukang bakso dalam pengambilan keputusan penghentian impor sapi Australia.

"Kita ini pemakai daging sapi segar terbesar di Indonesia. Coba saja anda cek ke pasar tradisional, paling banyak ngabisin daging pasar becek ya tukang bakso," tutupnya.

Sumber              :
Tanggal Kutip   : 24 November 2013
Analisis             :
Pada saat ini hubungan Indonesia dengan Australia dalam keadaan yang kurang baik. Memanasnya hubungan bilateral Indonesia dan Australia karena skandal penyadapan diakui berdampak pada kerjasama ekonomi kedua negara. Indonesia sebagai negara yang banyak mengkonsumsi daging sapi harus berpikir ulang jika hubungan kedua negara dihentikan khususnya dalam hal impor sapi. Jika impor sapi dihentikan maka Indonesia mengalami kesulitan mendapatkan daging sapi khususnya tukang bakso. Sebab, bahan dasar bakso adalah daging sapi. Namun ada solusi jika hubungan kedua negara dihentikan adalah dengan mengimpor sapi dari negara lain seperti india, brasil. Tapi daging sapi dari india dan brasil tidak sama dengan australia. Intinya kalau mau ambil daging subtitusi jangan bertabrakan dengan regulasi.

Tulisan 17 : Pasar Perkantoran Lesu Karena Investasi Asing Melambat


Tulisan 17
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04

Pasar Perkantoran Lesu Karena Investasi Asing Melambat

Merdeka.com - Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang melambat tahun ini berpengaruh terhadap pasar properti perkantoran. Pengembang akhirnya memilih membangun rumah tinggal.
Kepala Tim Perencana Proyek PT The Capitol Lilly Tjahnadi menyatakan, pasar perkantoran sangat dipengaruhi oleh aliran modal asing. Sebab, kebanyakan penyewa gedung kantor adalah perusahaan multinasional.

"Sekarang kan pasar office masih agak turun, mereka cenderung ke high rise, sehingga tergantung PMA," ujarnya di Jakarta, Sabtu (16/11).

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi PMA triwulan II pada 2013 mencapai Rp 132,2 Triliun. Meski tumbuh tumbuh 21,3 persen dibanding tahun lalu, namun realisasi aliran modal asing ini lebih rendah dari target pemerintah yang mengharapkan PMA di akhir tahun bisa mencapai Rp 272,6 Triliun.

Mayoritas modal yang dicatat BKPM pada semester I lebih banyak didorong oleh realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai 51,5 persen atau sebesar Rp 60,6 triliun.

Bagi pengembang properti, pemodal dalam negeri punya ciri khas sendiri dalam membeli kantor. "Kalau dalam negeri mereka lebih ke office pribadi yang kecil, tiga atau lima lantai," kata Lily.
Atas dasar itu pula, The Capitol mengarahkan bisnis ke depan masih pada hunian, baik itu rumah tapak, apartemen, maupun penthouse.

Perseroan, menurut Lily, berencana membidik pasar selain Jakarta, tepatnya di Bandung dan Manado. Tahun depan, proyek itu siap dijual ke publik.
"Di dua kota itu kebanyakan komplek perumahan atau landed. Semua produk properti kita ingin meramaikan, tapi untuk office belum," tuturnya.

Sumber              :
Tanggal Kutip   : 24 November 2013
Analisis             :
Investasi modal asing berpengaruh pada pasar perkantoran dalam negeri. Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang melambat tahun ini berpengaruh terhadap pasar properti perkantoran karena kebanyakan penyewa gedung kantor adalah perusahaan multinasional. Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi PMA triwulan II pada 2013 mencapai Rp 132,2 Triliun. Meski tumbuh tumbuh 21,3 persen dibanding tahun lalu, namun realisasi aliran modal asing ini lebih rendah dari target pemerintah yang mengharapkan PMA di akhir tahun bisa mencapai Rp 272,6 Triliun. Berdasarkan catatan BKPM Mayoritas modal pada semester I lebih banyak didorong oleh realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai 51,5 persen atau sebesar Rp 60,6 triliun.