Nama
: Berkat Kristian Zega
NPM : 29211191
Kelas : 4EB04
BAB
I
PENDAHULUAN
Sudut
Pandang Sejarah
Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping), berawal dari
negara Italia abad ke-14 dan 15. Pembukuan ala Italia kemudian beralih ke
Jerman, Belanda, Prancis dan Inggris.
Praktik akuntansi Inggris menyebar luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara,
tetapi juga diseluruh wilayah Persemakmuran Inggris pada waktu itu. Model
akuntansi Belanda digunakan di Indonesia. Sistem akuntansi Prancis menemukan
tempatnya di Polinesia dan wilayah-wilayah di Afrika yang ada dibawah
pemerintahan Prancis. Kerangka pelaporan Jerman terbukti berpengaruh di Jepang,
Swedia dan Kekaisaran Rusia.
Sudut
Pandang Kontemporer
Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan
perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Hubungan informasi,
secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi, termasuk juga
akuntansi. Hubungan wajar timbal-balik yang menjadi karakter hubungan perusahaan
dengan pemasok, perantara, dan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan
kerjasama global dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan dan
pelanggan dari pelanggan.
Pertumbuhan
dan Penyebaran Operasi Multinasional
Topik akuntansi yang utama berhubungan dengan kegiatan
ekspor dan impor adalah akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing. Pada
tingkat perusahaan, aktivitas investasi langsung terlihat dengan adanya
pengungkapan segmen perusahaan dan daftar kepemilikan saham pada perusahaan
afiliasi. Pengaruh perubahan nilai tukar dan tingkat inflasi merupakan hal
penting dalam bidang-bidang seperti menyusun anggaran jangka pendek dan jangka
panjang induk perusahaan. Hal yang membuat lebih rumit lagi adalah kurs nilai
tukar dan tingkat inflasi tidak bergerak bersamaan.
Inovasi
Keuangan
Deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang
terus dilakukan, kerentanan dalam harga komoditas, valuta asing, kredit dan
ekuitas menjadi hal yang biasa dewasa ini. Perputaran naik turunnya harga ini
tidak serta-merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal, tetapi
juga menghadapkan perusahaan pada risiko menderita kerugian ekonomis.
Kompetisi
Global
Penentuan acuan (benchmarking),
suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang
memadai, bukanlah yal yang baru. Hal yang baru adalah standar perbandingan yang
kini melampaui batas-batas nasional.
Merger
dan Akuisisi
Perhatian utama perusahaan yang melakukan akuisisi
ketika sedang memberikan tawaran atas target akuisisi asing adalah sejauh apa
faktor E (laba-earning) dalam ukuran
P/E ini merupakan refleksi sesungguhnya dari variabel yang sedang diukur bila
dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.
Internasionalisasi
Pasar Modal
Penawaran internasional yang berkenaan dengan obligasi
(surat utang), pinjaman modal perusahaan dan prasarana utang lainnya. Beberapa
dari peningkatan yang paling mengesankan terjadi justru di pasar-pasar keuangan
yang sedang berkembang. Transaksi yang terjadi di bursa saham negara-negara
yang secara ekonomi sedang berkembang secara umum melampaui performa transaksi
negara-negara industri yang telah maju. Tiga wilayah dengan pasar modal
terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia Pasifik, dan Eropa, termasuk juga
di dalamnya Afrika dan Timur Tengah.
a) Amerika
Ekonomi AS dan pasar sahamnya saat
ini, baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain diseluruh dunia.
Komite Pengaturan Pasar Modal (The
Committee on Capital Market Regulation), yang anggota-anggotanya yang ditunjuk
langsung oleh SEC dan juga berkoordinasi dengan Dewan Keuangan Federal
Pemerintah (Federal Reserve Boards of
Governors) dan Departemen Keuangan AS, telah menetapkan AS akan kehilangan
pengaruhnya dalam pasar modal dunia kecuali jika AS merampingkan berbagai
ketetapan peraturan permodalannya, yang oleh pasar dirasa terlalu memberatkan.
b) Eropa Barat
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas
terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Faktor
terkait di Eropa Kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas
yang sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara.
c) Asia
Prospek pertumbuhan masa depan
dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai presentase
dari produk domestik bruto Gross Domestic
Product (GDP) di Asia terbilang rendah di bandingkan dengan di AS dan
beberapa pasar utama Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat
memainkan peranan yang lebih besar di banyak perekonomian Asia.
Pencatatan
dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
Regulator nasional dan bursa efek
sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang
merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau
mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Oleh karena pasar modal menjadi
makin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat unik untuk para penerbit asing. Salah satu contoh adalah makin bertambah pentingnya
konsolidasi dan kerjasama di antara bursa efek dunia.
BAB
II
PERKEMBANGAN
DAN KLASIFIKASI
PERKEMBANGAN
Ada delapan faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan
dalam perkembangan akuntansi:
1.
Sumber
Pendanaan: Dalam sistem berbasis kredit, bank merupakan
sumber utama pendanaan.
2. Sistem
Hukum: Dunia barat memiliki dua orientasi dasar:
kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus). Kodifikasi hukum (kode hukum)
akuntansi cenderung terpaku pada bentuk (formal) legalnya saja, sementara hukum
akuntansi yang lebih umum cenderung terpaku pada muatan (isi) ekonominya.
3. Perpajakan:
Pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama. Sebagai contoh, kasus yang
terjadi di Jerman dan Swedia. Di negara lain seperti Belanda, akuntansi
keuangan dan pajak berbeda.
4.
Ikatan
Politik dan Ekonomi: Ide dan teknologi akuntansi dialihkan
melalui penaklukan, perdagangan, dan kekuatan sejenis.
5.
Inflasi:
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan
terhadap nilai-nilai aset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain
melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi: Faktor ini memengaruhi jenis transaksi
usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang
paling utama. Saat ini, banyak perekonomian industri berubah menjadi
perekonomian jasa.
7. Tingkat
Pendidikan: Pendidikan akuntansi yang profesional sulit
dicapai jika taraf pendidikan di suatu negara secara umum juga rendah dan harus
mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke negara lain untuk
memperoleh kualifikasi yang layak.
8. Budaya:
Budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat.
Hofstede mendasar empat dimensi budaya nasional yaitu: Individualisme (vs Kolektivisme),
Jarak Kekuasaan, Penghindaran Ketidakpastian dan Maskulinitas (vs Feminitas). Berdasarkan
hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang
memengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu: (1) Profesinalisme
vs ketetapan wajib pengendalian, (2) Keseragaman vs fleksibilitas, (3) Konservatisme
vs optimisme, (4) Kerahasiaan vs transparansi.
KLASIFIKASI
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan
dalam dua kategori: dengan pertimbangan dan secara empiris.
Empat
Pendekatan Terhadap Perkembangan Akuntansi
Mueller mengidentifikasi empat pendekatan terhadap
perkembangan akuntansi di negara-negara Barat dengan sistem ekonomi
beriorentasi pasar: (1) Berdasarkan pendekatan makro ekonomi, (2) Berdasarkan pendekatan mikro ekonomi, (3) Berdasarkan pendekatan disiplin independen, (4) Berdasarkan pendekatan yang seragam.
Sistem
Hukum: Akuntansi Hukum Umum versus Kodifikasi Hukum
(1) Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki
karakter beriorentasi terhadap “penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan
penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. (2) Akuntansi dalam
negara-negara yang menganut kodifikasi hukum memiliki karakteristik
beriorentasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan
kesesuaian antara akuntansi keuangan dengan pajak.
Sistem
Praktik: Akuntansi Penyajian Wajar versus Kepatuhan Hukum
Pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaia hukum
menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi,
seperti: (1) Depresiasi, beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu
aset selama masa manfaat ekonomi atau jumlah yang ditentukan untuk tujuan
pajak, (2) Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aset tetap
diperlakukan seperti sewa operasi yang biasa, (3) Pensiun dengan biaya yang
diakui pada saat dihasilkan oleh karyawan atau dibebankan menurut dasar dibayar
pada saat berhenti bekerja.
BAB
III
AKUNTANSI
KOMPARATIF EROPA
Beberapa
Pengamatan Tentang Standar dan Praktik Akuntansi
Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan
yang mengatur pengolahan laporan keuangan. Susunan standar merupakan proses
perumusan standar akuntansi. Jadi, standar akuntansi merupakan hasil dari
susunan standar. Namun, praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang dari apa
yang diharuskan standar.
IFRS
Dalam Uni Eropa
Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan
akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam
sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka,
dimulai pada tahun 2005. Negara-negara anggota dibebaskan untuk memperluas
persyaratan ini bagi semua perusahaan, bukan hanya perusahaan yang terdaftar,
termasuk laporan keuangan perusahaan pribadi.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan,
laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan
penjelasan.
Patokan
Akuntansi
Goodwill yang
negatif harus segera diakui dalam pendapatan. Penanaman modal dalam perusahaan
gabungan dibukukan dengan metode ekuitas. Translasi laporan keuangan dari
operasi asing didasarkan pada konsep mata uang fungsional yang merupakan
lingkungan ekonomi utama dimana entitas asing tersebut beroperasi. Aset dinilai
berdasarkan harga perolehan (harga pasar). Persediaan dinilai pada biaya
terendah atau nilai keuntungan yang bisa dicapai. FIFO dan beban rata-rata
merupakan dasar biaya yang sesuai menurut IFRS, tapi LIFO tidak.
SISTEM
AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
1.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
|
Prancis
|
Jerman
|
Republik
Ceko
|
Belanda
|
Inggris
|
Standar Akuntansi
|
Plan
Comptable General
IASB
|
˗
Commercial Code
˗
German Accounting Standards
(GAS)
|
˗
Commercial Code
˗ Accountancy
Act
˗ Dektrit Menteri Keuangan
|
Act
on Annual Financial Statements
|
EU Directives terutama Fourth dan Seventh
Directive.
UITF
Abstracts
|
Lembaga Bursa Efek
|
Paris
Stock Excharge
|
Frankfurt Stock Excharge
|
Prague
Stock Excharge
|
Amsterdam Stock Excharge
|
London
Stock Excharge
|
Regulasi dan pelaksanaan
akuntansi
|
˗ CNC (Badan Akuntansi Nasional)
˗ CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
˗ AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
˗ OEC (Istitut Akuntan Publik)
˗ CNCC (Institut Nasional
Undang-Undang Auditor).
|
˗ German
Accounting Standars Committee (GASC)
˗ German
Accounting Standars Board (GASB)
˗ Financial
Accounting Control Act
(Bilkog)
˗ Wirtschaftsprufer (WPs).
|
˗ Menteri Keuangan
˗ Czesh
Securities Commision
˗ Act
on Auditors
˗ Chambers
of Auditors.
|
˗ Dutch
Accounting Standards Board
(DASB)
˗ Foundation
for Annual Reporting
(FAR)
˗ Authority
for the Financial Markets
(AMF)
˗ Audit
Firm Oversight.
˗ Enterprise
Chambers
˗ Netherlands
Institute of Registeraccountants (NivRA).
|
˗ Companies
Act
˗ Accounting
Standars Board
(ASB)
˗ Accountancy
Foundation
˗ Professional
Oversight Board
(POB)
˗ Accountancy
Investigation and Discipline Board
(AIDB).
˗ CCAB
|
2.
Laporan Keuangan
Prancis
|
Jerman
|
Republik Ceko
|
Belanda
|
Inggris
|
˗ Neraca
˗ Laporan laba rugi
˗ Catatan atas laporan keuangan
˗ Laporan direktur
˗ Laporan auditor
|
˗ Neraca
˗ Laporan laba rugi
˗ Catatan
˗ Laporan manajemen
˗ Laporan auditor
|
˗ Neraca
˗ Akun keuntungan dan kerugian
(laporan laba rugi)
˗ Catatan
|
˗
Neraca
˗
Laporan
laba rugi
˗
Catatan
˗
Laporan
direktur
˗
Informasi
lain yang sudah ditentukan
|
˗ Laporan direktur
˗ Akun laba dan rugi serta neraca
˗ Laporan arus kas
˗ Laporan keseluruhan laba dan
rugi
˗ Laporan kebijakan akuntansi
˗ Catatan yang direferensikan
dalam laporan keuangan
˗ Laporan auditor
|
3.
Patokan Akuntansi
|
Prancis
|
Jerman
|
Republik Ceko
|
Belanda
|
Inggris
|
Kombinasi
bisnis: pembelian atau penyatuan
|
Pembelian
|
Pembelian
|
Pembelian
|
Pembelian*
|
Pembelian*
|
Goodwill
|
Kapitalisasi
dan amortisasi
|
Kapitalisasi
dan amortisasi**
|
Kapitalisasi
dan amortisasi**
|
Kapitalisasi
dan amortisasi
|
Kapitalisasi
dan amortisasi ***
|
Asosiasi
|
Metode
ekuitas
|
Metode
ekuitas
|
Metode
ekuitas
|
Metode
ekuitas
|
Metode
ekuitas
|
Valuasi
aset
|
Harga
perolehan
|
Harga
perolehan
|
Harga
perolehan
|
Harga
perolehan dan harga pasar
|
Harga
perolehan dan harga pasar
|
Beban
depresiasi
|
Dasar
pajak
|
Dasar
pajak
|
Dasar
ekonomi
|
Dasar
ekonomi
|
Dasar
ekonomi
|
Valuasi
persediaan LIFO
|
Tidak
diizinkan
|
Diizinkan
|
Tidak
diizinkan
|
Diizinkan
|
Tidak
diizinkan
|
Kemungkinan
rugi
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Pinjaman
dana
|
Tidak
dikapitalisasi
|
Tidak
dikapitalisasi
|
Tidak
dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Pajak
tanguhan
|
Tidak
diakui
|
Tidak
diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Simpanan
untuk manipulasi laba
|
Digunakan
|
Digunakan
|
Sebagian
|
Sebagian
|
Sebagian
|
* =
Penyatuan juga dimungkinkan dalam keadaan tertentu,
tapi tidak digunakan secara luas.
** = Bisa juga dimasukkan ke
dalam simpanan.
***
= Non amortisasi
diizinkan jika ditujukan untuk tinjauan penurunan nilai secara berkala.
Sumber :
Choi,
Frederick D. S. dan Gary K. Meek. 2012. International
Accounting. Buku 1. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar