Senin, 04 Mei 2015

Tugas 1 (Bab 1-3) Akuntansi Internasional (Softskill)



Nama    : Berkat Kristian Zega
NPM     : 29211191
Kelas     : 4EB04

BAB I
PENDAHULUAN

Sudut Pandang Sejarah
          Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping), berawal dari negara Italia abad ke-14 dan 15. Pembukuan ala Italia kemudian beralih ke Jerman,  Belanda, Prancis dan Inggris. Praktik akuntansi Inggris menyebar luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga diseluruh wilayah Persemakmuran Inggris pada waktu itu. Model akuntansi Belanda digunakan di Indonesia. Sistem akuntansi Prancis menemukan tempatnya di Polinesia dan wilayah-wilayah di Afrika yang ada dibawah pemerintahan Prancis. Kerangka pelaporan Jerman terbukti berpengaruh di Jepang, Swedia dan Kekaisaran Rusia.

Sudut Pandang Kontemporer
             Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi, termasuk juga akuntansi. Hubungan wajar timbal-balik yang menjadi karakter hubungan perusahaan dengan pemasok, perantara, dan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerjasama global dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan dan pelanggan dari pelanggan.

Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi Multinasional
            Topik akuntansi yang utama berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing. Pada tingkat perusahaan, aktivitas investasi langsung terlihat dengan adanya pengungkapan segmen perusahaan dan daftar kepemilikan saham pada perusahaan afiliasi. Pengaruh perubahan nilai tukar dan tingkat inflasi merupakan hal penting dalam bidang-bidang seperti menyusun anggaran jangka pendek dan jangka panjang induk perusahaan. Hal yang membuat lebih rumit lagi adalah kurs nilai tukar dan tingkat inflasi tidak bergerak bersamaan.

Inovasi Keuangan
            Deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, kerentanan dalam harga komoditas, valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa dewasa ini. Perputaran naik turunnya harga ini tidak serta-merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal, tetapi juga menghadapkan perusahaan pada risiko menderita kerugian ekonomis. 

Kompetisi Global
              Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah yal yang baru. Hal yang baru adalah standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional.

Merger dan Akuisisi
             Perhatian utama perusahaan yang melakukan akuisisi ketika sedang memberikan tawaran atas target akuisisi asing adalah sejauh apa faktor E (laba-earning) dalam ukuran P/E ini merupakan refleksi sesungguhnya dari variabel yang sedang diukur bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.

Internasionalisasi Pasar Modal
              Penawaran internasional yang berkenaan dengan obligasi (surat utang), pinjaman modal perusahaan dan prasarana utang lainnya. Beberapa dari peningkatan yang paling mengesankan terjadi justru di pasar-pasar keuangan yang sedang berkembang. Transaksi yang terjadi di bursa saham negara-negara yang secara ekonomi sedang berkembang secara umum melampaui performa transaksi negara-negara industri yang telah maju. Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia Pasifik, dan Eropa, termasuk juga di dalamnya Afrika dan Timur Tengah.
a)   Amerika
             Ekonomi AS dan pasar sahamnya saat ini, baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain diseluruh dunia. Komite Pengaturan Pasar Modal (The Committee on Capital Market Regulation), yang anggota-anggotanya yang ditunjuk langsung oleh SEC dan juga berkoordinasi dengan Dewan Keuangan Federal Pemerintah (Federal Reserve Boards of Governors) dan Departemen Keuangan AS, telah menetapkan AS akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar modal dunia kecuali jika AS merampingkan berbagai ketetapan peraturan permodalannya, yang oleh pasar dirasa terlalu memberatkan.
b)   Eropa Barat
          Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Faktor terkait di Eropa Kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara.
c)    Asia
            Prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai presentase dari produk domestik bruto Gross Domestic Product (GDP) di Asia terbilang rendah di bandingkan dengan di AS dan beberapa pasar utama Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar di banyak perekonomian Asia.

Pencatatan dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
              Regulator nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Oleh karena pasar modal menjadi makin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat unik untuk para penerbit asing. Salah  satu contoh adalah makin bertambah pentingnya konsolidasi dan kerjasama di antara bursa efek dunia.

BAB II
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI

PERKEMBANGAN
              Ada delapan faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan akuntansi:    
1.    Sumber Pendanaan: Dalam sistem berbasis kredit, bank merupakan sumber utama pendanaan.
2.  Sistem Hukum: Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus). Kodifikasi hukum (kode hukum) akuntansi cenderung terpaku pada bentuk (formal) legalnya saja, sementara hukum akuntansi yang lebih umum cenderung terpaku pada muatan (isi) ekonominya.
3.   Perpajakan: Pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama. Sebagai contoh, kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Di negara lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda.
4.    Ikatan Politik dan Ekonomi: Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan, dan kekuatan sejenis.
5.    Inflasi: Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai aset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan.
6.   Tingkat Perkembangan Ekonomi: Faktor ini memengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Saat ini, banyak perekonomian industri berubah menjadi perekonomian jasa.
7.  Tingkat Pendidikan: Pendidikan akuntansi yang profesional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu negara secara umum juga rendah dan harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke negara lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak.          
8.  Budaya: Budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Hofstede mendasar empat dimensi budaya nasional yaitu: Individualisme (vs Kolektivisme), Jarak Kekuasaan, Penghindaran Ketidakpastian dan Maskulinitas (vs Feminitas). Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang memengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu: (1) Profesinalisme vs ketetapan wajib pengendalian, (2) Keseragaman vs fleksibilitas, (3) Konservatisme vs optimisme, (4) Kerahasiaan vs transparansi.

KLASIFIKASI
              Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua kategori: dengan pertimbangan dan secara empiris.
Empat Pendekatan Terhadap Perkembangan Akuntansi
              Mueller mengidentifikasi empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negara-negara Barat dengan sistem ekonomi beriorentasi pasar: (1) Berdasarkan pendekatan makro ekonomi, (2) Berdasarkan pendekatan mikro ekonomi, (3) Berdasarkan pendekatan disiplin independen, (4) Berdasarkan pendekatan yang seragam.

Sistem Hukum: Akuntansi Hukum Umum versus Kodifikasi Hukum
             (1) Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter beriorentasi terhadap “penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. (2) Akuntansi dalam negara-negara yang menganut kodifikasi hukum memiliki karakteristik beriorentasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dengan pajak.

Sistem Praktik: Akuntansi Penyajian Wajar versus Kepatuhan Hukum
              Pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaia hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti: (1) Depresiasi, beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aset selama masa manfaat ekonomi atau jumlah yang ditentukan untuk tujuan pajak, (2) Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aset tetap diperlakukan seperti sewa operasi yang biasa, (3) Pensiun dengan biaya yang diakui pada saat dihasilkan oleh karyawan atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti bekerja.

BAB III
AKUNTANSI KOMPARATIF EROPA

Beberapa Pengamatan Tentang Standar dan Praktik Akuntansi
              Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan yang mengatur pengolahan laporan keuangan. Susunan standar merupakan proses perumusan standar akuntansi. Jadi, standar akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Namun, praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang dari apa yang diharuskan standar.

IFRS Dalam Uni Eropa
           Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005. Negara-negara anggota dibebaskan untuk memperluas persyaratan ini bagi semua perusahaan, bukan hanya perusahaan yang terdaftar, termasuk laporan keuangan perusahaan pribadi.

Laporan Keuangan
           Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan penjelasan.

Patokan Akuntansi
              Goodwill yang negatif harus segera diakui dalam pendapatan. Penanaman modal dalam perusahaan gabungan dibukukan dengan metode ekuitas. Translasi laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang fungsional yang merupakan lingkungan ekonomi utama dimana entitas asing tersebut beroperasi. Aset dinilai berdasarkan harga perolehan (harga pasar). Persediaan dinilai pada biaya terendah atau nilai keuntungan yang bisa dicapai. FIFO dan beban rata-rata merupakan dasar biaya yang sesuai menurut IFRS, tapi LIFO tidak.

SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
1. Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

Prancis
Jerman
Republik Ceko
Belanda
Inggris
Standar Akuntansi
Plan Comptable General
IASB
˗   Commercial Code
˗   German Accounting Standards (GAS)
˗   Commercial Code
˗  Accountancy Act
˗  Dektrit Menteri Keuangan

Act on Annual Financial Statements
EU Directives terutama Fourth dan Seventh Directive.
UITF Abstracts
Lembaga Bursa Efek
Paris Stock Excharge
Frankfurt Stock Excharge
Prague Stock Excharge
Amsterdam Stock Excharge
 London Stock Excharge
Regulasi dan pelaksanaan akuntansi


˗  CNC (Badan Akuntansi Nasional)
˗  CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
˗  AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
˗  OEC (Istitut Akuntan Publik)
˗  CNCC (Institut Nasional Undang-Undang Auditor).
˗   German Accounting Standars Committee (GASC)
˗   German Accounting Standars Board (GASB)
˗   Financial Accounting Control Act (Bilkog)
˗   Wirtschaftsprufer (WPs).
˗  Menteri Keuangan
˗  Czesh Securities Commision
˗  Act on Auditors
˗  Chambers of Auditors.
˗  Dutch Accounting Standards Board (DASB)
˗  Foundation for Annual Reporting (FAR)
˗  Authority for the Financial Markets (AMF)
˗  Audit Firm Oversight.
˗  Enterprise Chambers
˗  Netherlands Institute of Registeraccountants (NivRA).
˗   Companies Act
˗   Accounting Standars Board (ASB)
˗   Accountancy Foundation
˗   Professional Oversight Board (POB)
˗   Accountancy Investigation and Discipline Board (AIDB).
˗   CCAB

2. Laporan Keuangan
Prancis
Jerman
Republik Ceko
Belanda
Inggris
˗  Neraca
˗  Laporan laba rugi
˗  Catatan atas laporan keuangan
˗  Laporan direktur
˗  Laporan auditor
˗   Neraca
˗   Laporan laba rugi
˗   Catatan
˗   Laporan manajemen
˗   Laporan auditor
˗   Neraca
˗   Akun keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi)
˗   Catatan
˗    Neraca
˗    Laporan laba rugi
˗    Catatan
˗    Laporan direktur
˗    Informasi lain yang sudah ditentukan
˗  Laporan direktur
˗  Akun laba dan rugi serta neraca
˗  Laporan arus kas
˗  Laporan keseluruhan laba dan rugi
˗  Laporan kebijakan akuntansi
˗  Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
˗  Laporan auditor

3. Patokan Akuntansi

Prancis
Jerman
Republik Ceko
Belanda
Inggris
Kombinasi bisnis: pembelian atau penyatuan
Pembelian
Pembelian
Pembelian
Pembelian*
Pembelian*
Goodwill
Kapitalisasi dan amortisasi
Kapitalisasi dan amortisasi**
Kapitalisasi dan amortisasi**
Kapitalisasi dan amortisasi
Kapitalisasi dan amortisasi ***
Asosiasi
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Valuasi aset
Harga perolehan
Harga perolehan
Harga perolehan
Harga perolehan dan harga pasar
Harga perolehan dan harga pasar
Beban depresiasi
Dasar pajak
Dasar pajak
Dasar ekonomi
Dasar ekonomi
Dasar ekonomi
Valuasi persediaan LIFO
Tidak diizinkan
Diizinkan
Tidak diizinkan
Diizinkan
Tidak diizinkan
Kemungkinan rugi
Diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Pinjaman dana
Tidak dikapitalisasi
Tidak dikapitalisasi
Tidak dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Pajak tanguhan
Tidak diakui
Tidak diakui
Diakui
Diakui
Diakui
Simpanan untuk manipulasi laba
Digunakan
Digunakan
Sebagian
Sebagian
Sebagian
*        =  Penyatuan juga dimungkinkan dalam keadaan tertentu, tapi tidak digunakan secara luas.
**      = Bisa juga dimasukkan ke dalam simpanan.
***    = Non amortisasi diizinkan jika ditujukan untuk tinjauan penurunan nilai secara berkala.
Sumber :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. 2012. International Accounting. Buku 1. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar