Senin, 30 Desember 2013

Tulisan 11 : OJK Industri Keuangan Butuh Pembenahan


Tulisan 11
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04

OJK: Industri Keuangan Butuh Pembenahan
Merdeka.com - Kondisi perekonomian global telah memberi dampak negatif pada sektor keuangan dalam negeri. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai perekonomian nasional perlu mencari titik keseimbangan (equilibrium) baru.

Ketua OJK, Muliaman Hadad, menegaskan, industri keuangan dalam negeri harus segera dibenahi agar tetap terjaga stabilitasnya di tengah tekanan global.
"Jangan sampai industri keuangan Indonesia menjadi persoalan bagi perekonomian Indonesia. Untuk itu ada tiga aspek agar memperkuatnya dan itu harus diperhatikan," ujarnya saat acara 'Outlook Economy 2014" di Hotel Four Season, Jakarta, Senin (18/11).

Pertama, industri keuangan harus punya daya saing yang kuat. "Kalau tumbuh berkembang, ya harus punya modal yang kuat. Kalau ingin tahan dari shock juga harus punya modal yang kuat," jelas dia.
Kedua, menjaga kecepatan pertumbuhan masing-masing industri keuangan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan industri keuangan tidak bisa terlalu lambat.
"Jadi tidak terlalu rendah. Terlalu tinggi juga tidak baik. Ya tergantung situasi yang dihadapi," ungkapnya.

Terakhir, memanajemen risiko dengan baik. Manajemen risiko dilakukan tidak sebatas oleh induk perusahaan tapi juga anak perusahaan agar tidak terjadi persoalan sistematik di industri keuangan.
"Jangan hanya perhatikan yang ada pada diri kita tetapi perhatikan anak-anak usaha lainnya kan hampir semua perbankan punya anak-anak usaha juga," tutup dia.

Tanggal Kutip   : 24 November 2013
Analisis             :
Kondisi perekonomian global telah memberi dampak negatif pada sektor keuangan dalam negeri. Industri keuangan pada saat ini membutuhkan pembenahan agar tidak menjadi persoalan perekonomian Indonesia dan tetap terjaga stabilitasnya ditengah tekanan global. Menurut ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Hadad, ada tiga aspek untuk memperkuat industri keuangan dalam negeri dan itu harus diperhatikan. Pertama, Industri keuangan harus mempunyai daya saing yang kuat. Kedua, menjaga kecepatan pertumbuhan masing-masing industri keuangan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Ketiga, memanajemen risiko dengan baik. Dengan ketiga aspek tersebut diharapkan industri keuangan dapat diperkuat dan dipertahankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar