Tulisan 11
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04
OJK:
Industri Keuangan Butuh Pembenahan
Merdeka.com - Kondisi perekonomian global telah memberi dampak negatif
pada sektor keuangan dalam negeri. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai
perekonomian nasional perlu mencari titik keseimbangan (equilibrium) baru.
Ketua
OJK, Muliaman Hadad, menegaskan, industri keuangan dalam negeri harus segera
dibenahi agar tetap terjaga stabilitasnya di tengah tekanan global.
"Jangan
sampai industri keuangan Indonesia menjadi persoalan bagi perekonomian
Indonesia. Untuk itu ada tiga aspek agar memperkuatnya dan itu harus
diperhatikan," ujarnya saat acara 'Outlook Economy 2014" di Hotel
Four Season, Jakarta, Senin (18/11).
Pertama,
industri keuangan harus punya daya saing yang kuat. "Kalau tumbuh
berkembang, ya harus punya modal yang kuat. Kalau ingin tahan dari shock juga
harus punya modal yang kuat," jelas dia.
Kedua,
menjaga kecepatan pertumbuhan masing-masing industri keuangan seiring dengan
laju pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan industri keuangan tidak bisa
terlalu lambat.
"Jadi
tidak terlalu rendah. Terlalu tinggi juga tidak baik. Ya tergantung situasi
yang dihadapi," ungkapnya.
Terakhir,
memanajemen risiko dengan baik. Manajemen risiko dilakukan tidak sebatas oleh
induk perusahaan tapi juga anak perusahaan agar tidak terjadi persoalan
sistematik di industri keuangan.
"Jangan
hanya perhatikan yang ada pada diri kita tetapi perhatikan anak-anak usaha
lainnya kan hampir semua perbankan punya anak-anak usaha juga," tutup dia.
Tanggal Kutip : 24
November 2013
Analisis :
Kondisi perekonomian global telah
memberi dampak negatif pada sektor keuangan dalam negeri. Industri keuangan pada saat ini membutuhkan pembenahan
agar tidak menjadi persoalan perekonomian Indonesia dan tetap terjaga
stabilitasnya ditengah tekanan global. Menurut ketua Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), Muliaman Hadad, ada tiga aspek untuk memperkuat industri keuangan dalam
negeri dan itu harus diperhatikan. Pertama, Industri keuangan harus mempunyai
daya saing yang kuat. Kedua, menjaga
kecepatan pertumbuhan masing-masing industri keuangan seiring dengan laju
pertumbuhan ekonomi nasional. Ketiga, memanajemen risiko dengan
baik. Dengan ketiga aspek tersebut diharapkan industri keuangan dapat diperkuat
dan dipertahankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar