Tulisan 17
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04
Pasar Perkantoran Lesu Karena Investasi Asing Melambat
Merdeka.com - Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang melambat tahun
ini berpengaruh terhadap pasar properti perkantoran. Pengembang akhirnya
memilih membangun rumah tinggal.
Kepala
Tim Perencana Proyek PT The Capitol Lilly Tjahnadi menyatakan, pasar
perkantoran sangat dipengaruhi oleh aliran modal asing. Sebab, kebanyakan
penyewa gedung kantor adalah perusahaan multinasional.
"Sekarang
kan pasar office masih agak turun, mereka cenderung ke high rise, sehingga
tergantung PMA," ujarnya di Jakarta, Sabtu (16/11).
Sebelumnya,
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi PMA triwulan II
pada 2013 mencapai Rp 132,2 Triliun. Meski tumbuh tumbuh 21,3 persen dibanding
tahun lalu, namun realisasi aliran modal asing ini lebih rendah dari target
pemerintah yang mengharapkan PMA di akhir tahun bisa mencapai Rp 272,6 Triliun.
Mayoritas
modal yang dicatat BKPM pada semester I lebih banyak didorong oleh realisasi
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai 51,5 persen atau sebesar Rp
60,6 triliun.
Bagi
pengembang properti, pemodal dalam negeri punya ciri khas sendiri dalam membeli
kantor. "Kalau dalam negeri mereka lebih ke office pribadi yang kecil,
tiga atau lima lantai," kata Lily.
Atas
dasar itu pula, The Capitol mengarahkan bisnis ke depan masih pada hunian, baik
itu rumah tapak, apartemen, maupun penthouse.
Perseroan,
menurut Lily, berencana membidik pasar selain Jakarta, tepatnya di Bandung dan
Manado. Tahun depan, proyek itu siap dijual ke publik.
"Di
dua kota itu kebanyakan komplek perumahan atau landed. Semua produk properti
kita ingin meramaikan, tapi untuk office belum," tuturnya.
Sumber :
Tanggal Kutip : 24
November 2013
Analisis :
Investasi
modal asing berpengaruh pada pasar perkantoran dalam negeri. Realisasi Penanaman Modal Asing
(PMA) yang melambat tahun ini berpengaruh terhadap pasar properti perkantoran karena kebanyakan penyewa gedung kantor
adalah perusahaan multinasional. Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
mengumumkan realisasi PMA triwulan II pada 2013 mencapai Rp 132,2 Triliun.
Meski tumbuh tumbuh 21,3 persen dibanding tahun lalu, namun realisasi aliran
modal asing ini lebih rendah dari target pemerintah yang mengharapkan PMA di
akhir tahun bisa mencapai Rp 272,6 Triliun. Berdasarkan
catatan BKPM Mayoritas
modal pada semester I lebih banyak didorong oleh realisasi Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai 51,5 persen atau sebesar Rp 60,6 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar