Senin, 30 Desember 2013

Tulisan 18 : Pedagang Bakso: Sulit Cari Sapi Jika Impor Australia Dihentikan


Tulisan 18
Berkat Kristian Zega/29211191/3EB04

Pedagang Bakso: Sulit Cari Sapi Jika Impor Australia Dihentikan

Merdeka.com - Memanasnya hubungan bilateral Indonesia dan Australia karena skandal penyadapan diakui berdampak pada kerjasama ekonomi kedua negara. Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perdagangan Gita Wirjawan akan mengkaji ulang kerjasama impor sapi dari negeri kanguru tersebut. Bahkan Gita sudah melirik sapi dari negara lain seperti Brasil dan India.

Ketua Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso Indonesia (Apmiso) Trisetyo Budiman mengatakan jika pemerintah memutus kerjasama impor sapi Australia, maka tidak mudah mencari sapi dari negara lain. Sapi negara lain seperti India, Brasil tidak akan sama dengan sapi yang berasal dari Australia.

"Harus mengerti seluk beluknya karena kalau tidak mengerti seluk beluknya itu tidak mudah. Seluk beluk dari hulu sampai hilir harus dimengerti kalau kita mau ambil dari negara baru. Kalau Australia sudah lama dan kita sudah tahu bagaimana packaging, cold storage nya. kita sudah paham semua. harus betul betul cepat dikuasai dulu," ucap Trisetyo ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Sabtu (23/11).

Bahkan menurut Trisetyo pemerintah juga akan kesulitan jika harus mengambil sapi dari Brasil. Pemerintah harus memikirkan pengangkutan dan berapa lama sapi tersebut di dalam perjalanan. Pemerintah diminta benar-benar memahami fakta ini terlebih dahulu.
"Kapal dari Brasil itu engga gampang semua. Intinya kalau mau ambil daging subtitusi jangan bertabrakan dengan regulasi," katanya.

Regulasi impor sapi di Indonesia saat ini adalah Undang Undang No 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dari beleid ini baru sapi Australia yang lolos penyakit mulut dan kuku dan boleh masuk ke Indonesia.

"Kita mesti cari masalahnya, kalau NTB bisa suplai Jabodetabek harga sekarang bisa lebih murah, tapi kan tidak. Yang penting jangan menabrak regulasi. Kalau buat kita intinya bagaimana harga daging sapi jadi Rp 70.000 per kilogram. kalau mau impor mau negara mana saja asal tidak bertabrakan dengan aturan pemerintah," tegasnya.

Menurut Trisetyo, konsumen daging segar terbanyak di Indonesia saat ini adalah tukang bakso. Pemerintah diminta untuk memikirkan nasib tukang bakso dalam pengambilan keputusan penghentian impor sapi Australia.

"Kita ini pemakai daging sapi segar terbesar di Indonesia. Coba saja anda cek ke pasar tradisional, paling banyak ngabisin daging pasar becek ya tukang bakso," tutupnya.

Sumber              :
Tanggal Kutip   : 24 November 2013
Analisis             :
Pada saat ini hubungan Indonesia dengan Australia dalam keadaan yang kurang baik. Memanasnya hubungan bilateral Indonesia dan Australia karena skandal penyadapan diakui berdampak pada kerjasama ekonomi kedua negara. Indonesia sebagai negara yang banyak mengkonsumsi daging sapi harus berpikir ulang jika hubungan kedua negara dihentikan khususnya dalam hal impor sapi. Jika impor sapi dihentikan maka Indonesia mengalami kesulitan mendapatkan daging sapi khususnya tukang bakso. Sebab, bahan dasar bakso adalah daging sapi. Namun ada solusi jika hubungan kedua negara dihentikan adalah dengan mengimpor sapi dari negara lain seperti india, brasil. Tapi daging sapi dari india dan brasil tidak sama dengan australia. Intinya kalau mau ambil daging subtitusi jangan bertabrakan dengan regulasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar